Senin, 05 Agustus 2013

Bekam, Membuang "Darah Kotor" Mengobati Penyakit



Kompas.com - Praktek bekam yang kini sedang populer di Indonesia sejatinya adalah praktek pengobatan penyakit yang sudah ada sejak ribuan tahun silam. Orang yang rutin melakukan bekam diyakini akan sembuh dari berbagai penyakit. 

Bekam adalah metode pengobatan kuno yang sudah dipakai sejak zaman Yunani Kuno dan disebutkan dalam catatan medis Sanskerta ribuan tahun lalu. Bekam juga dipakai oleh ilmuwan kedoketeran Ibnu Sina. 

Praktek bekam pada dasarnya adalah mengeluarkan "darah kotor". Teknik ini meniru proses menstruasi pada wanita. Ahli kedokteran Yunani Kuno, Hipokrates, percaya bahwa menstruasi berfungsi untuk membersihkan diri kaum wanita. 

Praktisi bekam meyakini darah kotor adalah sumber dari segala penyakit. Jika darah tersebut dikeluarkan, tubuh akan memproduksi darah baru sehingga tubuh menjadi sehat dan bugar. Karena itu diperlukan beberapa kali sesi bekam.

Di Eropa, praktek bekam dilarang sejak akhir abad ke-19 karena menurut dokter pasien-pasien yang dibekam menjadi lebih lemah dan mudah terkena infeksi. Risiko infeksi bisa timbul karena alat-alat yang digunakan tidak higienis.

Ala India

Di India, praktek bekam bisa ditemui di pinggir-pinggir jalan daerah Delhi. Pasien diharuskan berdiri dan berjemur di bawah sinar matahari selama 1,5 jam supaya aliran darah lebih lancar. 

Kemudian pasien, masih dalam posisi berdiri, dililit tali mulai dari bagian pinggang sampai kaki, kemudian dilakukan sayatan menggunakan silet.  

Salah satu pemilik praktik bekam ala India tersebut adalah Hakim Ghyas. Setiap harinya ia melayani ratusan pasien. Pria berusia 79 tahun itu mengklaim teknik bekam yang dilakukannya bisa mengobati hampir semua jenis penyakit artritis, penyakit jantung, bahkan kanker darah stadium awal. 

Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Ghyas mengatakan praktek pengobatan yang dilakukannya itu memungut bayaran secara sukarela karena kebanyakan pasien adalah orang miskin. 

Untuk membiayai kehidupannya sehari-hari, Ghyas mengandalkan pada gaji anak laki-lakinya yang bekerja sebagai penjaga toko, sementara anaknya yang lain mengikuti jejaknya dan membantu praktek bekam. 

Manfaat

Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui manfaat dari metode bekam. Salah satunya adalah yang dilakukan terhadap 60 orang gemuk yang rutin melakukan bekam. Ternyata bekam bisa menurunkan tekanan darah dan kolesterol jahat, serta meningkatkan kadar kolesterol baik. 

Hasil studi yang dimuat dalam BMC Medicine tersebut cukup mengejutkan. Studi lain yang dimuat dalam Journal of the American Medical Association juga menyebutkan orang yang mendonasikan darahnya setiap 6 bulan sekali lebih jarang terkena serangan jantung dan stroke. 

Para ahli menduga manfaat kesehatan tersebut karena kadar zat besi dalam darah berkurang. Kadar zat besi yang tinggi terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. 

Terapi sedot darah menggunakan lintah yang sempat populer di Inggris juga diklaim bisa mengurangi rasa nyeri lutut akibat artritis. Penelitian lain menyebutkan nyeri saraf akibat penyakit herpes bisa berkurang setelah sedot lintah.

Terapi Bekam, Sembuhkan Selulit & Depresi?

INILAH.COM,Jakarta - Berbagai cara dilakukan orang untuk dapat menyembuhkan penyakit atau membuat tubuhnya lebih bugar.
Tak jarang, cara-cara pengobatan yang ditempuh merupakan cara - cara kuno yang dulu pernah dilakukan pada zaman nabi, yakni terapi bekam.
Bekam atau hijamah adalah terapi Asia kuno. Sebuah alat seperti mangkuk yang dipanaskan lalu ditempelkan ke kulit, yang menciptakan daya hisap yang bisa meningkatkan aliran darah.
Tradisi ini diperkirakan dimulai sejak 5.000 tahun lalu, terapi yang mirip akupunktur, dan didasarkan pada gagasan bahwa hisapan dari gelas menarik kulit dan memobilisasi darah dan energi ke seluruh tubuh.
Dilansir Dailymail, para praktisi mengungkapkan cara pengobatan ini bisa menyembuhkan segala penyakit dari mulai nyeri otot hingga selulit dan depresi.
Jika seseorang mengalami stres, atau mengalami trauma fisik, energi dalam tubuh mereka bisa menjadi stagnan," papar Ian Stones, ahli akupunktur di Farnham, Surrey, dan anggota British Acupuncture Council, yang telah berlatih bekam selama enam tahun.
"Bekam memungkinkan darah dan energi untuk bergerak lagi dan menuju ke daerah yang sakit untuk memulai proses penyembuhan. Terapi ini juga cukup mujarab bagi seseorang yang terserang flu. Hisapannya dapat membantu menghentikan penetrasi dingin jauh ke dalam sistem," jelasnya. [mor]

Buang Racun, Jennifer Aniston Lakukan Bekam ?


Headline

INILAH.COM,Jakarta - Membuang racun dalam tubuh melalui proses bekam tak hanya terjadi di Indonesia. Di luar negeri misalnya, selebriti ternama Jennifer Aniston juga melakukan teknik tersebut. Benarkah ?
Bekam adalah teknik pengobatan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan menggunakan mangkuk kecil yang disebut kop.
Aksi Jennifer terkuak saat dirinya berpose di red carpet premier Call Me Crazy dan tak malu untuk berdiri memperlihatkan punggungnya dengan tanda ada bekas cupping alias bekaman.
Dilansir Dailymail, wanita 44 tahun itu tampak mengenakan strapless dress rancangan Dior yang dipadukan dengan tatanan rambut ponytail sehingga punggungnya tampak semakin jelas ada bekas bekam.
Seperti diketahui, Perawatan kesehatan ini bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan membuang darah kotor (racun yang berbahaya di dalam tubuh).
Selain Jennifer, bekam juga disukai selebriti lainnya seperti Gwyneth Paltrow dan Lady Gaga. Menurut para praktisi cara pengobatan ini bisa menyembuhkan segala penyakit dari mulai nyeri otot hingga selulit dan depresi.